Stimulasi Payudara untuk Dapatkan Orgasme Saat Bercinta
Orgasme merupakan hal yang bisa jadi tidak semua wanita bisa dapatkan saat bercinta. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan, hanya ada sekitar 30% wanita yang orgasme ketika berhubungan intim.
Orgasme tersebut salah satunya dapat terjadi karena seorang wanita mendapatkan stimulasi di payudaranya. Bahkan hanya dengan stimulasi di area tersebut, beberapa wanita sudah bisa mencapai klimaks, tanpa harus pasangannya melakukan penetrasi.
Sejumlah penelitian ilmiah berikut ini bisa menjadi bukti kenapa stimulasi payudara bisa membuat wanita dengan mudah meraih orgasmenya, seperti dikutip dari Huffington Post:
1. Saat wanita merasa bergairah, payudara bisa jadi membengkak hingga 25%. Hal tersebut mmebuat payudara menjadi sangat sensitif.
2. Sesuai penelitian yang dimuat dalam Journal of Sexual Medicine, Volume 8, 2011, stimulasi puting bisa mengaktifkan wilayah di otak, sama seperti jika stimulasi dilakukan melalui vagina. Dalam penelitian tersebut responden wanita diminta berbaring di atas mesin fMRI. Mereka kemudian diminta melakukan stimulasi sendiri secara bergantian di klitoris, vagina, serviks dan puting selama 30 detik. Sebelum stimulasi pindah ke bagian tubuh lainnya responden diminta beristirahat dulu 30 detik.
Setelah diteliti ditemukan, stimulasi puting mengaktifkan area di otak yang dikenal sebagai sensor genital. Aktivasi ini sama efektifnya seperti ketika stimulasi dilakukan di klitoris, vagina dan serviks. Sehingga artinya stimulasi puting juga bisa membuat wanita orgasme.
3. Menurut pakar kesehatan Dr. Jennifer Wider, ketika wanita merasa bergairah putingnya bisa berubah dari pucat menjadi lebih berwarna. Hal itu terjadi karena aliran darah meningkat ketika libido Anda naik. Keseksian perubahan warna puting ini bisa membuat pasangan juga makin bergairah.
4. Payudara wanita memiliki bentuk, ukuran dan warna yang berbeda. Setiap wanita juga punya preferensi yang berbeda-beda ketika payudaranya distimulasi. Beberapa wanita suka puting mereka digigit, sementara yang lain merasa itu menyakitkan. Sensitivitas payudara juga berubah-ubah seiring siklus menstruasi. Jadi bisa saja pada minggu ini wanita suka payudaranya distimulasi, tapi minggu berikutnya tidak mau.
Category: gaya hidup, love and sex, seksologi